Tuesday, May 29, 2018

Resensi Novel Serendipity Kezia Helen



RESENSI Novel Serendipity 
By
Kezia Helen 
X PH 2




Judul Buku : Serendipity
Pengarang : Erisca Febriani
Penerbit : Inari
Tahun : 2016
Halaman : 424
Tebal Buku : 3cm
Edisi : Pertama


SINOPSIS
Seorang gadis yang bernama Rani, dan pemuda, Arkan, mereka mempunyai hubungan yang dekat, bahkan mereka pernah berpacaran di bangku SMA. Hubungan mereka sangat dekat sampai-sampai banyak yang iri hati melihat hubunhan mereka yang sangat romantis. Hubungan mereka lancar sampai akhirnya Arkan memutuskan hubungannya dengan Rani secara pihak, dikarenakan Arkan tahu pekerjaan Rani yang menurut Arkan menjijikan.

Arkan meninggalkan Rani begitu saja tanpa menerima penjelasan dari Rani. Sahabat dan teman-teman sekolahnya menjauhkan Rani. Hidup Rani gelap sekejap, bagai tak ada lagi pencahayaan. Sampai akhirnya Rani bertemu dengan pemuda humoris yang melakukan segalanya agar Rani tertawa. Gibran, namanya. Pemuda yang rela menemani Rani di sekolah, hanya Gibran yang Rani punya. Kebaikan Gibran membuat teman-teman di sekolahnya merasa heran, kenapa Gibran mau dekat dengan Rani.

Gibran tak pernah memperdulikan omongan orang yang mengatakan Rani adalah wanita murahan, menurut Gibran, Rani adalah gadis polos yang sok menunjukkan bahwa ia kuat, pada kenyataannya Rani rapuh.

“Lo adalah serendipity gue
-Rani



Unsur Intrinsik

  1. Identitas Pengarang
Erisca Febriani, bisa dipanggil Eris atau RiscaTempat tanggal lahir : Bandar Lampung, 25 Marer 1998Pendidikan : Fakultas Pertanian, Jurusan Agroteknologi, Universitas Lampung.

     2.  Tema

Kehidupan remaja SMA yang menyangkutpautkan persahabatan, percintaan dan kekeluargaan.

     3.  Amanat

Jangan pernah memandang orang dari penampilan nya saja dan jangan pernah menganggap orang rendah. 



Unsur Ekstrinsik


  • Sosial : pergaulan remaja yang sewajarnya, penuh rintangan untuk menambah keeratan hubungan persahabatan mereka

  • Budaya : Budaya barat, dimana remaja ini bergaul layaknya orang luar.

Moral : Jangan pernah menghakimi orang. 



Gaya Bahasa
  • Pleonasme
“Ran! Katanya lo mau ngomong! Katanya lo mau ngejelasin semuanya. Ayo, jelasin, Ran.” Gibran berkata dengan gusar
  • Sarkasme
“Itu sepatu yang lo pakai,” Loli menunjuk sepatu Rani dengan tatapan merendahkan, “dikasih sama om-om yang semalam lo temuin, ya?”


  • Kelemahan Buku
Terdapat kata-kata yang tidak pantas dibaca oleh anak yang berada dibawah umur 

  • Kelebihan Buku
Mengajarkan hal seperti persahabatan, kebijakan dalam berpacaran, kekeluargaan. Menyadarkan krabg bahwa tidak sepantasnya menilai orang lain dengan sebelah mata dan menginjak-injak harga diri mereka semaunya. Tetapi walaupun begitu, tetap harus ada pengawasan orang tua.